Artikel
Awal mula SID Des Cilapar
Awal mula Sistem Informasi Desa (SID) di Desa Cilapar;Cilapar-Kaligondang-Purbalingga;
"Awalnya ada keinginan dari pemerintah Desa Cilapar yang berharap pelayanan pemerintah desa bisa online menuju Desa Digital, Online dalam hal ini bisa diakses oleh setiap masyarakat desa Cilapar baik yang ada di Wilayah Desa Cilapar Maupun diluar Wilayah Desa Cilapar. Desa Digital yang dimaksud semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan berbasis online menuju industri 5.0."
SID sebagai tanggapan atas kebutuhan:
"Kalau dulu untuk mencari data penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin saja kesulitan karena tidak mempunyai databasenya. Dengan adanya SID menjadi lebih mudah"
(Agus wahyudin, Kasie Pelayanan Desa Cilapar);
Untuk mengetahui warga yang sudah mendapatkan beberapa jenis bantuan dibutuhkan beberapa data dari beberapa sumber dan dibutuhkan waktu yang lama dan sering kali terjadi data ganda, dengan adanya SID bisa meminimalkan data bantuan ganda" (Ismanto, Kaur Perencanaan Desa Cilapar)
Membangun sebuah sistem bukan hanya membuatkan software dan meninggalkan begitu saja, namun ada upaya untuk memadukan sistem dengan kebutuhan yang ada pada desa. sehingga software dapat memenuhi kebutuhan yang telah ada bukan memaksakan desa untuk mengikuti dan berpindah sistem. dari beberapa permasalahan diatas kemudian atas inisiatif pemerintah Desa Cilapar dan menuju Reformasi Industri 5.0 terbentuklah Sistem Informasi Desa (SID) berbasis OpenSID, berikut kami sajikan proses awal mula SID Desa Cilapar :
1. Pembentuk operator Desa dan Satuan Kerja;
2. Diskusikan basis data apa saja yang diperlukan untuk warga;
3. Himpun data kependudukan warga dari Kartu Keluarga (KK);
4. Install aplikasi software SID di komputer desa;
5. Entry data penduduk ke SID;
7. Basis data kependudukan sudah bisa dimanfaatkan;
8. Diskusikan rencana pengembangan SID sesuai kebutuhan desa;
9. Menyebarluaskan informasi desa melalui beragam media untuk warga;
Pemberdayaan data desa yang dibangun diharapkan dapat menjunjung kesejahteraan masyarakat desa, data-data tersebut dapat diperuntukkan untuk riset lebih lanjut tentang kemiskinan, tanggap bencana, sumberdaya desa yang bisa diekspose keluar dan dengan menghubungkan dari desa ke desa dapat mencontohkan banyak hal dalam keberhasilan pemberdayaannya.